OK
langsung saja film ini bercerita tentang apa sih? Awalnya sayanya bingung film
ini ceritannya tentang apa, tapi pas lanjut – lanjut tetep bingung, tapi ada
yang ngertinya juga sih. Film ini awalnya saya kira bercerita tentang
pernikahan beda agama, tapi pas kesini – sini hampir mirip sih, bercerita
tentang dua makhluk yang bernama manusia yang masih bernyawa dan punya raga
dipertemukan di sebuah kampus entah itu kampus mana, tapi kanyaknya ITB cuma
tebakan, disitulah mereka saling kenal. Langsung saja ke karakternya atau
pemeran dalam film CIN(T)A ini.
Cina
adalah mahasiswa baru keturunan cina atau tioghoa, beragama Kristen, di film di
kelihatan pintar dalam bidang ke arsitekturan, apalagi masalah fisika.
Sedangkan Annisa adalah mahasiswa tingkat akhir yang IPKnya 2,1. Dia adalah
seorang artis atau yang suka maen film yang terkenal difilmya sih, mahasiswa
yang udah tiga kali TA ga lulus – lulus. Dia ini beragam Islam. Itu saja
mungkin tentang karaktenya atau pemeran dalam film ini.
Mau
ke ceita nih, Agustus tahun 2000, itu difilmnya, Cina baru masuk sebagai
mahasiswa baru jurusan Arsitektur, di sebuah kampus mengkin ITB, disanalah Cina
bertemu dengan Annisa, awalnya Cina gak menaruh perhatian ke Annisa, dan dia
juga berpendapat menurut hukum Newton I Kecantikan berbanding terbalik dengan
kepintaran. Sebelum diketemukan mereka yang dalam film, mempunyai persoalan
hidup masing – masing, Annisa dengan kulih, keluarga dan keartisannya sedngkan
Cina dengan perekonomian keluargannya, yang saya tahu.
Dalam
film ini ketika Annisa membawa entah apa, itu ketabrak olah Cina yang baru saja
keluar dari pintu, Cina kemudian pergi Annisa merapihkan yang berserakan tapi
gak jadi malah pergi, sebernarnya Cina hanya sembunyi setelah Annisa pergi Cina
membetulkan miniatur denah itu jadi rapi. Akhirnya mereka jadi dekat, dan Cina
pun membantu TAnya Annisa. Dalam film ini banyaknya dialaog yang membicarakan
tenatng cinta, agama, dan Sang Pencipta. Pada tahun berapa gak tahu Annisa
merayakan Idul Fitri (Lebaran), saya juga ngerayain kan sayamah muslim, Cina
membantu anisa, begitu juga sebaliknya Annisa membantu Cina pas Hari Natal, nah
Cina itu pergi ke Gereja katanya ke Annisa, Annisa pun menunggunya pulang.
Akhirnya Cina pulang ketika Annisa sedang nonton Tv yaitu berita tentang pengeboman gereja di berbagai wilayah
indonesia. Konflik pun terjadi antara mereka, Cina memutuskan mengambil
beasiswanya yang di Singapura sedangkan Annisa meneriam perjodohan dari orang
tuanya. Akhirnya dalam film tersebut mereka bersahabat beda keyakinan atau
agama.
Setelah
saya menulis singkat lagi ceitanya entah benar atau enggaknya gak tahu, sedikit
berpendapat film ini memang bagus dari segi toleransi antar umat beragama, tapi
ada adegan atau apalah yang orang nikah beda agama saya kurang suka dan memang
gak suka, gak boleh dalam agama saya, haram. Film ini bercerita antara cinta dua
orang yang tadi Cina dan Annisa serta Tuhan mereka masing – masing. Yang saya
suka dari film ini cuma cara menyajikan toleransi umat beragamanya.
Tentang
pemeran nih, Saya suka pemeran Cina itu aktingnya bagus, menghayati, cara dia
memandang persoalan tentang perbedaan, begitu pun Annisa menghayati dia toleran
tapi gak suka gaya bicaranya seperti mendesah gitu. Oh iya, Cina itu diperanin
sama Suuny Soon dan Annisa dipreanin sama Saira Jihan. Tentang dialog anatara
pelaku film di dalam film ini ada beberapa yang menyinggung – nyinggung,
banyaknya sih soal agama, tapi ngena juga ke kitanya, ada juga yang gak
ngertinya agak kurang jelas gitu, mungkin volume laptop sayanya kurang keras.
Sederhana tapi bermakna cuma itu kata untuk dialognya.
Saya
lihat – lihat diblog, film ini menyabet penghargaan dapet dua, boleh tepuk
tangan, silahkan. Sebagai Best Original Script Festival Film Indonesia (FFI)
2009 dan Winner Audience Award Jakarta Indie Film Festival (JIFFEST 2009.
0 comments:
Post a Comment